LAPORAN KIMIA ANALITIK PEMISAHAN DAN PENENTUAN PERAK
LAPORAN
PRAKTIKUM
KIMIA
ANALITIK
PEMISAHAN
DAN PENENTUAN PERAK
![]() |
DISUSUN OLEH :
Erikson Samosir
J1A114066
JURUSAN
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS
TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Analisis gravimetri adalah analisis
kuantitatif berdasarkan berat tetap (berat konstan)-nya. Dalam analisis ini,
unsur atau senyawa yang dianalisis dipisahkan dari sejumlah bahan yang
dianalisis. Bagian terbesar analisis gravimetri menyangkut perubahan unsur atau
gugus dari senyawa yang dianalisis menjadi senyawa lain yang murni dan mantap
(stabil), sehingga dapat diketahui beratnya tetapnya. Berat unsur atau gugus
yang dianalisis selanjutnya dihitung dari rumus senyawa atau berat atom
penyusunnya.
Tahap pengukuran dalam metode
gravimetrik adalah penimbangan. Analitnya secara fisik dipisahkan dari semua
komponen lain dari sampel itu maupun dari pelarutnya. Pengendapan merupakan
teknik yang paling meluas penggunaannya untuk memisahkan analit dari pengganggu-pengganggunya.
Analisa gravimetri merupakan suatu
cara analisa kimia kuantitatif yang didasarkan pada prinsip penimbangan berat
yang di dapat dari proses pemisahan analit dari zat – zat lain dengan metode
pengendapan.
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui prinsip pemisahan
dengan jalan pengendapan.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Gravimetri
Gravimetri merupakan
cara pemeriksaan jumlah zat yang paling tua dan yang paling sederhana
dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya. Analisis gravimetri adalah
cara analisis kuantitatif berdasarkan berat tetap (berat konstannya). Dalam
analisis ini, unsur atau senyawa yang dianalisis dipisahkan dari sejumlah bahan
yang dianalisis. Bagian terbesar analisis gravimetri menyangkut perubahan unsur
atau gugus senyawa yang dianalisis menjadi senyawa lain yang murni dan mantap
(stabil), sehingga dapat diketahui berat tetapnya. Berat unsur atau gugus yang dianalisis selanjutnya dihitung
dari rumus senyawa serta berat atom penyusunnya (Gandjar, 2007).
Dengan metode
gravimetri melalui membran filter dan kemudian ditentukan berat padatan yang
terdapat pada filtrat secara gravimetri. Berat padatan pada filtrat (mg) dibagi
dengan volume sampel yang melewati filter (liter) menghasilkan konsentrasi
total padatan terlarut (Linggawati, 2001).
Pada umumnya, metode-metode gravimetri
tidaklah sangat khas (spesifik). Beberapa ahli kimia pernah memikirkan bahwa
kita akhirnya harus mempunyai suatu pengendap spesifik kation. Sementara hal
ini tidak lagi diharapkan, reagensia gravimetri bersifat selektif dalam arti
mereka membentuk endapan hanya dengan kelompok-kelompok tertentu ion.
Keselektifan zat pengendap itupun sering masih dapat ditingkatkan dengan
factor-faktor semacam pH dan konsentrasi zat-zat penopang tertentu. Sebagai
ilustrasi prosedur gravimetri, ilustrasi ini mencakup pengendapan perak
klorida, barium sulfat dan besi (III) hidsoksida (Underwood, 2001).
Metode gravimetri untuk analisis
kuantitatif didasarkan pada stoikiometri reaksi pengendapan, yang secara umum
dinyatakan dengan persamaan :
aA + pP --------->
AaPp
dimana
“a” adalah koefisien reaksi setara dari reaktan analit (A), dan “p” adalah
koefisien reaksi setara dari reaktan pengendapan (P), dan AaPp adalah rumus molekul
dari zat kimia hasil reaksi yang tergolong sulit larut (menegndap) yang dapat
ditentukan beratnya dengan tepat setelah proses pencucian dan pegeringan.
Penambahan reaktan P umumnya dilakukan secara berlebih agar dicapai proses
pengendapan yang sempurna. Agar penetapan kualitas analit dalam metode
gravimetri mencapai hasil yang mendekati nilai yang sebenarnya, harus memenuhi
beberapa kriteria yaitu proses pemisahan atau pengendapan analit dari komponen
lainnya berlangsung sempurna dan endapan analit yang dihasilkan diketahui
dengan tepat komposisinya dan memilki tingkat kemurnian yang tinggi, tidak bercampur
dengan zat pengotor (Ibnu, 2005).
Pada prinsipnya dua metode (pengendapan
dan pengatsirian) adalah hal yang terpenting dalam analisa gravimetri.
Pemisahan endapan dari larutan tidak selalu menghasilkan zat murni, kontaminasi
endapan oleh zat lain yang larut dalam pelarut disebut kopresipitasi. Hal ini
berhubungan dengan adsorbsi pada permukaan partikel dan terperangkapnya zat
asing selama proses pertumbuhan Kristal pada partikel primernya. Adsorbsi
banyak terjadi pada endapan gelatin dan sedikit pada endapan mikrokristal,
misalnya Ag pada perak asetat dan endapan BaSO4 pada alkalinitrat
(Khopkar, 1990).
Kelebihan yang terpenting dari analisa
gravimetri, dibandingkan analisa titrimetri adalah bahwa bahan penyusun zat
telah di isolasi dan jika perlu dapat diselidiki terhadap ada atau tidaknya zat
pengotor dan di adakan koreksi, sedangkan kekurangan dari metode gravimetri ini
umumnya lebih memakan waktu (Basset, 1994).
BAB III
METODELOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan
pada hari Sabtu, 18 Februari 2017 pada pukul 10.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB.
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas
Jambi Kampus Pondok Meja.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam
praktikum pemisahan dan penentuan perak ini adalah beaker glass, pipet tetes, batang
pengaduk, oven, timbangan digital dan tabung reaksi. Bahan yang digunakan pada
praktikum ini adalah NaCl 5%, asam nitrat 0,5 %, kertas saring, dan sampel
berisi kation perak, besi dan krom.
3.3 Prosedur Kerja
Langkah awal siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
praktikum ini. Kemudian masukkan sampel sebanyak 50 ml kedalam tabung reaksi. Sampel
kemudian ditambahkan NaCl 5% dengan cara diteteskan perlahan terus-menerus
selama 3 menit hingga terbentuk endapan yang ditandai dengan jernihnya larutan
sampel bagian atas . Selanjutnya ambil larutan yang bening dan uji dengan
beberapa tetes NaCl. Apabila terbentuk larutan putih/endapan artinya semua
perak telah terendap. Disimpan lebih kurang selama 30 menit lalu saring dengan menggunakan kertas saring yang sebelumnya sudah ditimbang terlebih dahulu. Selanjutnya
kertas saring hasil penyaringan dikeringkan dengan menggunakan oven hingga
didapatkan ekstrak kering perak. Lakukan penimbangan dan hitung total perak
yang didapatkan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Pengamatan
Tabel 4.1.1 Data Hasil Pemurnian dan Penentuan Perak
No.
|
Berat Hasil Pemurnian dan Penentuan Perak
|
Hasil Perhitungan
|
1.
|
Berat
Kertas saring
|
= 1,063
gram
|
2.
|
Berat
Endapan Perak
|
= 1,215
gram
|
3.
|
Berat
Sampel
|
= 50
ml/50 gram
|
4.
|
Berat
Akhir
(Berat
Endapan - Berat Kertas Saring)
|
= 1,215
gram – 1,063 gram
= 0,152
gram
|
%
rendemen = Berat Akhir / Berat Sampel x
100%
= 0,152 gram / 50 gram x 100 %
= 0,304 %
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini membahas
mengenai pemurnian dan penentuan perak, dimana hasil yang didapat akan
dilakukan perhitungan persen rendemen dari sampel tersebut. Pada prinsipnya,
pemisahan zat dengan menggunakan metode gravimetri dapat dilakukan dengan
sampel dilarutkan dalam pelarut yang sesuai, kemudian diberikan zat pengendap
yang sesuai. Lalu akan terjadi pengendapan, selanjutnya endapan tersebut
dilakukan penyaringan, pencucian, dan dilakukan pengeringan serta barulah
sampel tersebut dilakukan penimbangan. Tahap berikutnya jumlah zat yang akan
ditentukan dihitung dari factor stoikiometri. Maka hasilnya akan disajikan sebagai
persentase bobot zat.
Berdasarkan hasil praktikum maka reaksi
yang terjadi adalah NaCl- + AgNO3+ à
AgCl- + NaNO3. Endapan yang terbentuk kemudian harus
dicuci terlebih dahulu dengan menggunakan asam nitra 0,5 % sebanyak dua kali
agar menghilangkan zat-zat lainnya sehingga didapatkan AgCl yang murni.
Selanjutnya endapan tersebut dikeringkan dengan menggunakan oven. Setelah
dilakukan pengeringan maka didapatkan hasil endapan kering yang selanjutnya
dilakukan perhitungan untuk mencari persen rendemen.
% Kadar Ag = Ar Ag / Mr AgCl x Massa
Endapan x 100%
% Kadar Ag = 107,86 / 143,35 x 0,152 x
100%
= 11,44 %
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa pemisahan
dengan jalan pengendapan dan cara perhitungan dengan metoda analisa gravimetrik. Sehingga didapat bahwa % kadar Ag sebesar 11,4 %.
5.2 Saran
Perlu adanya ketelitian dalam melakukan perhitungan agar
terhindar dari kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Basset, J., dkk. 1984. Buku ajar Vogel Kimia analisis kuantitatif
anorganik. Kedokteran EGC: Jakarta.
Gandjar, Ibnu G. dan Abdul Rohman. 2007. Kimia
Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Ibnu,
M. Sodig. 2005. Kimia Analitik 1. Malang : UNM Press.
Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Penerbit UI-Press: Jakarta.
Linggawati, A., Muhdarina dan Harapan S. 2001. Efektifitas Pati Fosfat dan Aluminium
Sulfat Sebagai Flokulan dan
Koagulan, Jurnal Natur Indonesia.
Vol. 4, No. 1, ISSN : 1410–
9379: Riau.
Underwood,
A. L. , Day, R. A. 2002. Analisis
Kimia Kuantitatif. Erlangga:
Jakarta.
LAMPIRAN

Gambar 1. Hasil Akhir Endapan

Komentar
Posting Komentar