KADAR AIR
PRINSIP PROSES PENGOLAHAN PANGAN DAN HASIL PERTANIAN
KADAR AIR TERIKAT SECARA KIMIA DAN FISIK
KADAR AIR
Kadar air adalah persentase kandungan
air suatu bahan yang dapat dinyatakan berdasarkan berat basah (wet basis) atau
berdasarkan berat kering (dry basis). Kadar air berat basah mempunyai batas
maksimum teoritis sebesar 100 persen, sedangkan kadar air berdasarkan berat
kering dapat lebih dari 100 persen (Syarif dan Halid, 1993).
Kadar air merupakan pemegang peranan
penting, kecuali temperatur maka aktivitas air mempunyai tempat tersendiri
dalam proses pembusukan dan ketengikan. Kerusakan bahan makanan pada umumnya
merupakan proses mikrobiologis, kimiawi,
enzimatik atau kombinasi antara ketiganya. Berlangsungnya ketiga proses
tersebut memerlukan air dimana kini telah diketahui bahwa hanya air bebas yang
dapat membantu berlangsungnya proses tersebut (Tabrani,1997).
Kadar air suatu bahan biasanya
dinyatakan dalam persentase berat bahan basah, misalnya dalam gram air untuk
setiap 100 gr bahan disebut kadar air berat basah. Berat bahan kering adalah
berat bahan setelah mengalami pemanasan beberapa waktu tertentu sehingga
beratnya tetap (konstan). Pada proses pengeringan air yang terkandung dalam
bahan tidak dapat seluruhnya diuapkan (Herminianto, Kusumah, dan Andarwulan,
1989).
Kadar air merupakan banyaknya air
yang terkandung dalam bahan yang dinyatakan dalam persen. Kadar air juga salah
satu karakteristik yang sangat 5 penting pada bahan pangan, karena air dapat
mempengaruhi penampakan, tekstur, dan cita rasa pada bahan pangan. Kadar air
dalam bahan pangan ikut menentukan kesegaran dan daya awet bahan pangan
tersebut, kadar air yang tinggi mengakibatkan mudahnya bakteri, kapang, dan
khamir untuk berkembang biak, sehingga akan terjadi perubahan pada bahan pangan
(Winarno, 1997)
A.
KADAR AIR TERIKAT SECARA KIMIA
Untuk mengeluarkan
air ini perlu energi yang besar. Bila air ini dihilangkan, mikroorganisme,
reaksi pencoklatan, hidrolisis, oksidasi lemak dapat dikurangi. Jika air ini
dihilangkan semuanya, kadar air bahan sekitar 3-7%. Air bahan yang terikat
secara kimia adalah:
1.
Air yang terikat sebagai kristal, atau kristal yang mengikat molekul air,
misalnya NaCl x H2O, CuSO4 x H2O
2.
Air yang terikat dalm sistem dispersi koloidal, terdiri dari partikel-partikel
yang bentuk dan ukurannya beragam. Partikel-partikel tersebut bermuatan listrik
positif atau negatif sehingga dapat menarik partikel yang berlawanan.
3.
Menurut Winarno dan Fardiaz (1973), air mempunyai panas jenis dan panas laten
yang relatif besar dibandingkan dengan benda-benda lainnya.
4.
Panas jenis air 1.02 Btu/lb/oF, yaitu jumlah panas yang diperlukan
untuk menaikan suhu 1 lb air sebanyak 1oF.
5.
Panas laten penguapan air adalah 971 Btu/lb yaitu jumlah panas yang diperlukan
untuk mengubah 1 lb air menjadi uap pada suhu titik didih air (100oC).
6. Air Konstitusi, air jenis ini terikat pada senyawa lain (bagian dari senyawa itu) seperti protein,
karbohidrat, dan akan dihasilkan apabila senyawa tersebut dihidrolisis.
B.
KADAR AIR TERIKAT SECARA FISIK
Kadar air terikat
secara fisik merupakan air bahan yang terdapat dalam jaringan matriks bahan
(tenunan bahan) karena adanya ikatan-ikatan fisik, terdiri dari:
–
Air terikat menurut sistem kapiler
Air jenis ini terikat pada rongga-rongga kapiler dari bahan makanan.
– Air Absorpsi
Air yang terikat pada permukaan bahan
pangan dan daya ikatnya lemah
serta mudah diputuskan.
– Air yang terkurung di antara tenunan bahan
karena ada hambatan mekanis.
Ketiga jenis air
terikat ini bila teruapkan, menjadi bahan yang tidak mengandung air, sering disebut
sebagai bahan kering.
DAFTAR PUSTAKA
Herminianto, H dkk, 1989. Dasar Pengawetan Pangan. PT.
Rineka Cipta: Jakarta.
Syarif dan Halid, 1993. Operasi Pengeringan Pada Pengolahan Hasil Pertanian.
PT. Mediyatama Sarana Perkasa:
Jakarta.
Winarno, F. G. dan Fardiaz, S. 1973. Air
untuk Industri Pangan. Fatameta-IPB: Bogor.
Winarno, F.G. 1997. Kimia
Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama:
Jakarta.
Komentar
Posting Komentar