VITAMIN

TUGAS ANALISIS PANGAN DAN HASIL PERTANIAN
VITAMIN





VITAMIN

Vitamin merupakan nutrien organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk berbagai fungsi biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan. Vitamin yang pertama kali ditemukan adalah vitamin A dan B , dan ternyata masing-masing larut dalam lemak dan larut dalam air. Kemudian ditemukan lagi vitamin-vitamin yang lain yang juga bersifat larut dalam lemak atau larut dalam air. Sifat larut dalam lemak atau larut dalam air dipakai sebagai dasar klasifikasi vitamin. Vitamin yang larut dalam air, seluruhnya diberi simbol anggota B kompleks kecuali (vitamin C) dan vitamin larut dalam lemak yang baru ditemukan diberi simbol menurut abjad (vitamin A, D, E, K). Vitamin yang larut dalam air tidak pernah dalam keadaan toksisitas di didalam tubuh karena kelebihan vitamin ini akan dikeluarkan melalui urin (Triana, 2006).

A.  VITAMIN LARUT AIR
Vitamin yang larut di dalam air adalah kelompok dari vitamin B kompleks merupakan kofaktor dalam berbagai reaksi enzimatik yang terdapat di dalam tubuh kita. Karena kelarutannya dalam air, kelebihan vitamin ini akan di ekskresikan ke dalam urin dan dengan demikian jarang tertimbun dalam konsentrasi yang toksik. Penyimpanan vitamin B kompleks bersifat terbatas (kecuali kobalamin) sebagai akibatnya vitamin B kompleks harus dikomsumsi secara teratur. Vitamin B yang penting bagi nutrisi manusia adalah Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (vitamin B2), Niasin (asam nikotinat, nikotinamida, vitamin B3), Asam pantotenat (vitamin B5), Vitamin B6 ( piridoksin, pridoksal, piridoksamin), Biotin, Vitamin B12 (kobalamin), dan Asam folat. Vitamin yang larut didalm air adalah vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9, B12, dan C (Yuniati et all, 2012).


Vitamin
Sumber
Defisiensi
Manfaat
B1 (Thiamine)
Serealia, kacang-kacangan, roti, kuaci, dan daging.
lemah, capek, tidak
ada nafsu makan, otot lemah, pembengkakan jantung, denyut jantung tidak normal, gagal jantung, beri-beri.

a.   Bagian koenzim yang berperan pada metabolisme energi,
b.   Diperlukan untuk pertumbuhan,
c.   Nafsu makan,
d.   Pencernaan dan fungsi saraf.
B2 (Riboflavin)
Telur, susu, roti, keju, dan sayuran hijau.
Bibir dan lidah membengkak, wajah berlilin, luka dan berkerak pada batas bibir, kornea berdarah, dan ujung bibir berkerak.
a.   Bagian koenzim,
b.  Berperan dalam metabolisme energi, pernafasan,
c.   Penting untuk kesehatan kulit,
d.  Untuk proses pembelahan sel (pertumbuhan)
B3 (Niacin)
Daging, roti, serealia, dan ikan
Pellagra, diare, dan dermatitis.
a.   Sistem saraf dan pencernaan,
b.  Kesehatan kulit,
c.   Sintesis lemak, protein, dan DNA,
d.  Pelepasan energi dari karbohidrat, lemak dan protein.

B5 (Asam Pantotenat)
Telur, jamur, dan serealia.
Alergi, radang sendi, dan dermatitis.
a.    Membantu pembentukan hormon,
b.    Pembentukan cincin forfirin dan stimulasi antibodi,
c.    Terlibat dalam metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat.
B6 (Pyridoxin)
Kuaci, daging, telur, buah-buahan, dan serealia.
Anemia, dermatitis, otot kejang, dan lidah licin.
a.    Membantu
dalam pembentukan sel darah merah,
b.    membantu mengkonversi asam amino triptofan menjadi niasin dan serotonin, 
B7 (Biotin)
Makanan laut, susu, dan telur.
Rambut rontok, depresi, dan dermatitis.
a.    Metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein,
b.    Sebagai koenzim yang dibutuhkan pada beberapa enzim karboksilat.
B9 (Folic Acid)
Buah-buahan, serealia, dan sayuran hijau.
Anemia, lelah, dan diare
a.    Mendorong pembentukan sel darah merah,
b.    Menjaga kadar homosistein yang mengurangi resiko penyakit jantung koroner,
c.    Membantu metabolisme protein,
d.    Menurunkan resiko neural tube birth defect.
B12 (Cyanocobalamin)

Susu dan telur.
Megaloblastic anemia, neurological, dan pernicious anemia.
a.   Sintesis asam amino dan asam lemak,
b.   Membantu sistem jaringan,
c.   Berperan dalam pertumbuhan,
d.   Menjaga sistem saraf,
e.   Membantu pembentukkan sel darah merah normal.
C (Asam Askorbat)
Jeruk, lemon, tomat, dan jambu merah.
Kulit kasar, sakit persendian, luka sukar sembuh,
a.    Pembentukkan gigi,
b.    Sintesis neurotransmiter,
c.    Metabolisme tirosin,
d.    Pembentukkan kolagen dalam jaringan ikat,
e.    Antioksidan,
f.     Penggunaan Fe, Ca, dan Folacin.
Sumber: Kriswanto dan Auliana, 2009.

B.  VITAMIN LARUT LEMAK
Vitamin yang larut dalam lemak merupakan molekul hidrofobik apolar yang semuanya adalah derivat isoprene. Vitamin yang larut dalam lemak ini memerlukan absorbsi lemak yang normal agar vitamin tersebut dapat diabsorbsi secara efisien. Diabsorbsi molekul vitamin tersebut harus diangkut dalam darah yaitu oleh lipoprotein atau protein pengikat yang spesifik. Vitamin yang larut di dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K ((Triana, 2006).

Vitamin
Sumber
Defisiensi
Manfaat
A (Retinol)
Mentega, susu, kuning telur, minyak ikan, buah-buahan, dan sayuran hijau.
Ketajaman penglihatan berkurang, kurangnya kekebalan tubuh, metabolisme zat besi terganggu, gangguan pertumbuhan tulang dan gigi, dan kulit kering.

a.     Antioksidan,
b.     Memproduksi rhodopsin (pigmen untuk penglihatan),
c.     Memproduksi hormon pertumbuhan.
D (Kalsiferol)
Sinar matahari
Riketsia pada anak, pertumbuhan terhambat, gigi mudah rusak, tulang melemah dan mudah patah.
a.    Pertumbuhan tulang dan gigi,
b.    Berpengaruh pada penyerapan kalsium dan fosfor,
c.    Sebagai prohormon.
E (Tokoferol)
Susu, daging, kacang-kacangan, minyak sayuran, dan telur.
Kerusakan sel darah merah, degenerasi, anemia, sindrome neurologik, gangguan penglihatan dan berbicara.
a.    Antioksidan,
b.    Sintesis DNA,
c.    Melindungi sel darah merah dari hemolisis,
d.    Merangsang reaksi kekebalan,
e.    Reproduksi,
f.     Mencegah keguguran.
K (Menadion)
Sayuran, hati, minyak kedelai dan nabati.
Pendarahan dan darah sukar membeku.
a.    Membantu pembentukkan protombin (senyawa untuk penggumpalan darah),
b.    Metabolisme tulang.
Sumber: Kriswanto dan Auliana, 2009.




DAFTAR PUSTAKA

Kriswanto, E. S dan Auliana, R. 2009. Vitamin. www. staff.uny.ac.id. Diakses tanggal 16 April 2016.
Triana, V. 2006. Macam-Macam Vitamin dan Fungsinya dalam Tubuh Manusia. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 1 (1). Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Yuniati, Heru dan Almasyhuri. 2012. Kandungan Vitamin B6, B9, B12 dan E Beberapa Jenis Daging, Telur, Ikan, dan Udang Laut Bogor dan Sekitarnya. Penel Gizi Makan. 35(1): 78-89.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN KIMIA ANALITIK PEMISAHAN DAN PENENTUAN PERAK

KADAR AIR

CARA MENGHILANGKAN JERAWAT SECARA ALAMI